
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak sebelum ia mengenal dunia luar, termasuk sekolah. Di dalam keluarga, anak mulai belajar berbagai nilai dasar seperti sopan santun, kejujuran, tanggung jawab, serta rasa percaya diri. Peran orang tua sangat krusial dalam membentuk karakter, kebiasaan, dan sikap anak terhadap proses belajar. Orang tua yang aktif terlibat dalam pendidikan anak—misalnya dengan mendampingi saat belajar, memberikan motivasi, atau menjalin komunikasi yang baik dengan guru—akan membantu anak merasa didukung dan dihargai. Hal ini berdampak langsung pada semangat belajar dan prestasi anak di sekolah. Pendidikan yang dimulai dari rumah akan menjadi fondasi kuat dalam membangun kebiasaan positif yang terbawa hingga masa dewasa.
Lebih dari itu, dukungan keluarga bukan hanya bersifat akademis, tetapi juga emosional dan moral. Anak yang merasa aman, dicintai, dan dihargai di rumah akan tumbuh menjadi pribadi yang stabil dan percaya diri. Ketika anak menghadapi tantangan dalam belajar, peran orang tua sebagai pendengar yang baik dan pemberi semangat sangat membantu dalam menjaga kesehatan mental dan kestabilan emosi mereka. Dalam dunia yang penuh dengan distraksi seperti gadget dan media sosial, peran keluarga semakin penting untuk mengarahkan anak tetap fokus dan bertanggung jawab terhadap kewajiban belajarnya. Oleh karena itu, sinergi antara keluarga dan sekolah harus terus diperkuat agar pendidikan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab guru di sekolah, melainkan juga menjadi komitmen bersama untuk mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.